Minggu, 23 November 2014

ASAM URAT (HIPERURISEMIA)


http://amawana.com/wp-content/uploads/2014/10/Asam-Urat-di-Usia-Muda-Ini-Penyebabnya.jpg
Asam Urat
Asam urat adalah produk akhir dari metabolisme purin. Asam urat sebenarnya berperan sebagai antioksidan bila kadarnya tidak berlebihan dalam darah. Namun bila kadarnya berlebih, asam urat akan berperan sebagai prooksidan yang akan mengakibatkan terjadinya pengkristalan dan dapat menimbulkan gout (McCrudden Franci H. 2000). Sekitar 60 % radikal bebas di dalam serum dibersihkan oleh asam urat.
         Kadar darah asam urat normal pada laki - laki yaitu 3.6 - 7 mg/dl sedangkan pada perempuan yaitu 2.3 - 6.1 mg/dl (E. Spicher, Jack Smith W. 1994). Penyakit asam urat (Gout atau Hiperurisemia) adalah suatu penyakit akibat penimbunan kristal monosodium urat di dalam tubuh sehingga menyebabkan nyeri sendi (Gout Arthritis), benjolan pada bagian-bagian tertentu dari tubuh dan batu pada saluran kemih.

Etiologi Asam Urat
Penyakit asam urat dibedakan menjadi dua yaitu:
1.      Penyakit hiperurisemia primer.
Penyebabnya diduga berkaitan dengan faktor genetik, enzim maupun hormonal yang menyebabkan gangguan metabolisme yang dapat mengakibatkan meningkatnya produksi asam urat atau berkurangnya pengeluaran asam urat dari tubuh.
2.      Penyebab penyakit hiperurisemia sekunder :
Beberapa hal yang dapat meningkatkan produksi asam urat:
a. Konsumsi makanan yang berkadar purin tinggi. Purin adalah salah satu senyawa basa organic yang menyusun asam nukleat (asam inti dari sel) dan termasuk dalam kelompok asam amino, yang merupakan unsur pembentuk protein. Misalnya: daging, jeroan, kepiting, kerang, kacang tanah, bayam, buncis, kembang kol.
b. Minuman dengan tinggi fruktosa.
c. Penyakit pada darah (penyakit sumsum tulang, polisitemia, anemia hemolitik).
d. Mengkonsumsi alkohol, obat-obat kanker, vitamin B12, dan obat obatan lain seperti diuretika, dosis rendah asam salisilat, asetosal dosis rendah, fenilbutazon dan pirazinamid dapat meningkatkan ekskresi cairan tubuh, namun menurunkan eksresi asam urat pada tubulus ginjal sehingga terjadi peningkatan kadar asam urat dalam darah (Lieberman Michael, 2009).
e. Obesitas (kegemukan).
f. Intoksikasi (keracunan timbal).
g. Kadar keton (hasil buangan lemak) yang meninggi yang ditemukan pada penderita diabetes melitus yang tidak terkontrol dengan baik.
h. Pada pemakaian hormonal untuk terapi seperti hormon adrenok ortikotropik dan kortikosteroid (Ronco Claudio, Franscesco Rodeghiero, 2005).

Jenis Hiperurisemia
Menurut Lanny tahun 2012, hiperurisemia terdiri dari:
1.      Hiperurisemia Asimtomatik
Hiperurisemia ini terjadi tanpa gejala klinis gout meskipun kadar asam urat tinggi. Kondisi tersebut menunjukkan hiperurisemia tahap awal. Sekitar 20 – 40 % penderita mengalami sekali atau beberapa kali serangan kolik renal sebelum mengalami serangan artritis. Serangan akut gout dan batu ginjal muncul setelah 20 tahun seseorang mengalami hiperurisemia asimtomatis.
2.      Hiperurisemia Simtomatis
Hiperurisemia ini ditandai dengan adanya gout pada jaringan sendi, ginjal, jantung, mata hingga organ lain.

Patofisiologi Hiperurisemia
https://perpaduankulitmanggisdandaunsirsak.files.wordpress.com/2014/10/asam-urat.jpg
Sendi yang Sering Terkena
Peningkatan kadar asam urat yang melebihi batas normal (pria < 7 mg dan wanita < 6 mg) dalam serum menyebabkan penumpukan kristal monosodium urat sehingga kristal asam urat mengendap dalam sendi, akhirnya terjadi respons inflamasi dan diteruskan dengan terjadinya serangan gout. Serangan yang berulang-ulang, penumpukan kristal monosodium urat (thopi) akan mengendap dibagian sendi sendi yang dingin seperti ibu jari kaki, pangkat jari kaki, pergelangan kakai, lutut, tangan, siku, bahu telinga dan lain – lain (Nyoman, K. 2009. Asam Urat. Yogyakarta: B First.). Akibat penumpukan asam urat yang terjadi secara sekunder dapat menimbulkan nefrolitiasis urat (batu ginjal) dengan disertai penyakit ginjal kronis.

Manifestasi Klinis
1.      Nyeri hebat pada malam hari (Wijaya Kusuma, 2006).
2.      Sendi yang tererang tampak bengkak, merah, mengkilat dan teraba panas, dan sulit digerakkan (Wijaya Kusuma, 2006)
3.      Disertai pembentukan kristal natrium urat yang dinamakan thopi.
4.      Terjadi deformitas (kerusakan) sendi secara kronis.
5.      Berdasarkan diagnosis dari American Rheumatism Association (ARA), seseorang dikatakan menderita asam urat jika memenuhi beberapa kriteria berikut :
a.       Terdapat kristal MSO (monosodium urat) di dalam cairan sendi.
b.      Terdapat kristal MSO (monosodium urat) di dalam thopi, ditentukan berdasarkan pemeriksaan kimiawi dan mikroskopik dengan sinar terpolarisasi.
c.       Didapatkan 6 dari 12 kriteria di bawah ini :

  • Terjadi serangan arthritis akut lebih dari satu kali.
  • Terjadi peradangan secara maksimal pada hari pertama gejala atau serangan datang.
  • Merupakan arthritis monoartikuler (hanya terjadi di satu sisi persendian).
  • Sendi yang terserang berwarna kemerahan.
  • Sendi metatarsophalangeal pertama (ibu jari kaki) terasa sakit / membengkak.
  • Serangan nyeri unilateral (di salah satu sisi) pada sendi metatarsophalangeal.
  • Serangan nyeri unilateral pada sendi tarsal (jari kaki).
  • Adanya thopi (deposit besar dan tidak teratur yang berasal dari natrium urat) di kartilago artikular (tulang rawan sendi) dan kapsula sendi.
  • Terjadi peningkatan kadar asam urat dalam darah (lebih dari 7,5 mg/dL).
  • Pada gambaran radiologis tampak pembengkakan sendi secara asimetris (satu sisi tubuh saja).
  • Pada gambaran radiologis tampak kista subkortikal tanpa erosi.
  • Hasil kultur cairan sendi menunjukkan nilai negative.
Komplikasi Hiperurisemia
Menurut Vitahealth tahun 2005 dalam Kertia tahun 2009, komplikasi yang dapat terjadi akibat peningkatan asam urat dalam darah adalah:
1.      Kencing batu
Kadar asam urat yang tinggi di dalam darah akan mengendap di ginjal dan saluran perkencingan, berupa kristal dan batu.
2.      Merusak ginjal
Kadar asam urat yang tinggi akan mengendap di ginjal sehingga merusak ginjal.
3.      Penyakit jantung
Asam urat menyerang endotel lapisan bagian paling dalam pembuluh darah besar. Jika endotel mengalami disfungsi atau rusak, akan menyebabkan penyakit jantung koroner.
4.      Stroke
Aliran darah tidak lancar akibat penumpukan asam urat di pembuluh darah yang meningkatkan resiko penyakit stroke.
5.      Merusak saraf
Jika penumpukan asam urat terjadi didekat saraf maka bisa mengganggu fungsi saraf.
6.      Peradangan tulang
Jika asam urat menumpuk di persendian, lama-lama akan membentuk tofus yang menyebabkan artrhitis gout akut, sakit rematik atau peradangan sendi bahkan bisa sampai terjadi kepincangan.

Pengobatan Penyakit Asam Urat
Menurut Herliana tahun 2013, beberapa pengobatan penderita hiperurisemia adalah:
1.      Terapi Medis
a.       Obat anti inflamasi nonsteroid
Obat Anti Inflamasi Non-Steroid (OAINS), yang berfungsi untuk mengatasi nyeri sendi akibat proses peradangan.
b.      Obat kortikosteroid, yang berfungsi sebagai obat anti radang dan menekan reaksi imun. Biasanya obat diberikan dalam bentuk tablet atau suntikan dibagian sendi yang sakit.
c.       Obat imunosupresif berfungsi untuk menekan reaksi imun. Obat ini jarang digunakan karena efek sampingnya cukup berat yaitu dapat menimbulkan penyakit kanker dan bersifat racun bagi ginjal dan hati.
d.      Suplemen antioksidan yang diperoleh dari asupan vitamin dan mineral yang berkhasiat untuk mengobati asam urat. Asupan vitamin dan mineral dapat diperoleh dengan mengkonsumsi buah atau sayaran segar yang berwarna hijau atau orange, seperti wortel.
e.       Obat pengubah perjalanan penyakit artritis reumatoid. Obat ini harus diberikan setelah seseorang didiagnosa terkena penyakit asam urat.
2.      Menjaga Konsumsi makanan
Mengurangi makanan tinggi purin perlu karena purin merupakan senyawa yang akan dirombak menjadi asam urat dalam tubuh
3.      Pengobatan Tradisional
Pengobatan tradisional untuk asam urat dapat berupa akar-akaran ataupun tanaman. Adapun tanaman obat tradisional yang dapat digunakan dalam pengobatan asam urat antara lain (Wijayakusuma, 2006):
      a.       Sidaguri (Sida rhombifolia L)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinR-EpnAsgk5a2Xeiqm7bRlTJ6zoB4Z3u4gb6CtRiQHBopzaxGXgcjc6HuHM-5oXbYfVmJFwTdLh-BQhZvCEzLUr4v0bGg7x77WJoDQACC-c7zBm0zTiVP3EzNJBmTgtiFI3C8cjVETsHn/s200/Sidaguri-obat-asam-urat.jpg
Sidaguri (Sida rhombifolia L)
            Bagian yang digunakan adalah seluruh bagian tumbuhan dengan kondisi segar atau dikeringkan. Selain untuk mengobati asam urat dan rematik, sidaguri juga bermanfaat untuk mengobati flu, demam, malaria, radang amandel, radang usus, disentri, sakit perut, sakit kuning, kencing batu, bisul, radang kulit bernanah, dan eksim.
Kandungan Kimiawi Sidaguri:
Alkaloid, kalsium oksalat, tanin, saponin, fenol, asam amino, minyak terbang, dan zat philegmatic. Kandungan tiap bagian tumbuhannya:
·         Pada batangnya mengandung tanin dan kalsium oksalat.
·         Pada akarnya pun terdapat kaloid, steroid dan efedrine.
Alternatif Pemakaian Sidaguri:
·         Pemakaian luar, tumbuhan Sidaguri digunakan segar dan dihaluskan untuk selanjutnya diborehkan pada sendi yang sakit.
·         Pemakaian dalam, tumbuhan Sidaguri direbus baik dalam keadaan segar atau kering dan dicampur dengan bahan lainnya. Gunakan 60 gram tumbuhan Sidaguri direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, kemudian disaring lalu airnya diminum.
       b.      Daun Salam (Syzygium plyanthum)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVQOv_D7YOBrQHfPUKvaq6qCJ3ibyxvKf-urXyucvAnCwEIp5r9jY-8KgjHzOtiykIaNvs6tnKjFDuL62-GcpBegQ1saJXTgD3JTM4riFu3XkA2G3QPKhZwhFvU8f3JLq6o_jVlHfywx73/s320/IMG_3262.JPG
Daun Salam (Syzygium plyanthum)
           Daun salam dapat digunakan untuk pengobatan kolesterol tinggi, kencing manis, tekanan darah tinggi, sakit maag, asam urat, rematik, dan diare.
Kandungan Kimia Daun Salam:
Minyak asiri (sitral, eugenol), tanin dan flavonoid.
Peranan Daun Salam
Daun salam berkhasiat sebagai peluru kencing (diuretik) dan penghilang rasa nyeri (analgetik).
·         Sebagai diuretic, salam mampu memperbanyak produksi urine sehingga dapat menurunkan kadar asam urat dalam darah.
·         Sebagai analgetik, salam mampu menghilangkan rasa sakit ketika berjalan.

Cara Pemakaian Daun Salam
Cuci 7 lembar daun salam segar sampai bersih. Tambahkan 2 gelas air putih, lalu rebus sampai mendidih hingga tersisa 1 gelas. Diminum pada pagi dan sore.
        c.       Sambiloto (Andrographis peniculata)
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/c/c0/Andrographis_paniculata_001.JPG
Sambiloto (Andrographis peniculata)
            Sambiloto memiliki rasa pahit. Seluruh bagian tanaman yang telah kering dapat dimanfaatkan sebagai bahan ramuan obat. Tanaman ini berkhasiat sebagai antiradang, penghilang nyeri atau analgetik dan penawar racun.
Kandungan Kimian Tanaman sambiloto:
Deoksiandrografolid, andrografolid yang merupakan zat pahit, 14 - deoksi-11, 12 - didehidroandrografolid, neoandrografolid dan homoandrografolid, flavonoid, alkane, keton, aldehid dan beberapa mineral seperti kalium, natrium dan kalsium, asam kersik dan damar.
       d.      Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb)
http://www.konsultankolesterol.com/wp-content/uploads/2013/07/temulawak.jpg
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb)
           Umbi temulawak berupa rimpang. Rimpang inilah yang dapat dimanfaatkan sebagai obat, baik rimpang segar maupun kering. Tanaman ini memiliki rasa sedikit pahit. Tanaman ini berkhasiat sebagai antiradang, antisembelit, tonikum dan diuretic. Rimpang tamanan ini mengandung pati, kurkuminoid dan minyak asiri seperti felandren dan turmerol.



Menurut Junaidi tahun 2006 hal - hal yang perlu diperhatikan pada penderita hiperurisemia adalah:

  1. Istirahat. Jika terjadi serangan akut, maka sendi harus diistirahatkan.
  2. Olah raga teratur (senam). Olahraga yang tepat (peregangan dan penguatan) akan membantu mempertahankan kesehatan tulang rawan meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan otot disekitarnya sehingga otot menyerap bantuan dengan lebih banyak.
  3. Obat anti inflamasi. Obat anti inflamasi / peradangan dan obat yang digunakan untuk menurunkan kadar asam urat didalam darah misalnya allopurinol, bekerja menghambat pembentukan asam urat di dalam tubuh.
  4. Berat badan ideal. Bagi mereka yang kegemukan, dianjurkan untuk menurunkan berat badannya kenormal atau bahkan 10-15% dibawah normal.
  5. Diet rendah purin. Diet rendah purin bertujuan agar seseorang tidak terlalu banyak mengonsumsi makanan yang tinggi mengandung purin.
  6. Hindari alcohol. Seseorang yang menderita hiperurisemia, harus menghindari alkohol. Karena alkohol dapat meningkatkan asam laktat plasma, asam laktat plasma yang dihasilkan ini akan menghambat pengeluaran asam urat.                                                                      











Tidak ada komentar:

Posting Komentar